Mengenal Bahaya Diabetes pada Remaja
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang semakin mengkhawatirkan, termasuk pada kalangan remaja. Mengenal bahaya diabetes pada remaja sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini di usia yang lebih muda. Menurut Dr. Andi Kurniawan, seorang pakar kesehatan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, “Diabetes pada remaja dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan bahkan gagal ginjal di usia yang lebih muda.”
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi diabetes pada remaja terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula dan lemak serta kurangnya aktivitas fisik. “Remaja cenderung kurang aware terhadap bahaya diabetes karena biasanya penyakit ini dianggap sebagai masalah orang dewasa. Padahal, diabetes dapat mengancam kesehatan mereka di masa depan,” kata Prof. Dr. Bambang Wispriyono, seorang ahli endokrinologi dari Universitas Indonesia.
Mengetahui gejala diabetes pada remaja juga sangat penting. Gejala umum seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, dan lelah yang berlebihan harus diwaspadai. “Jika remaja mengalami gejala tersebut, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat,” tambah Dr. Andi Kurniawan.
Pencegahan diabetes pada remaja dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Mengurangi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, meningkatkan aktivitas fisik, serta memperhatikan pola makan yang seimbang dapat membantu mencegah risiko diabetes. “Edukasi tentang bahaya diabetes pada remaja perlu ditingkatkan agar mereka lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri,” ungkap Prof. Dr. Bambang Wispriyono.
Dengan mengenal bahaya diabetes pada remaja, diharapkan dapat membantu mereka untuk lebih aware terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit yang dapat mengancam hidup mereka di masa depan. Jadi, mulailah gaya hidup sehat sekarang juga untuk mencegah diabetes pada diri sendiri dan generasi mendatang.