Mengapa anak bisa terkena diabetes tipe 1? Pertanyaan ini seringkali muncul di benak para orang tua yang memiliki anak dengan kondisi tersebut. Diabetes tipe 1 merupakan kondisi autoimun di mana tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin yang dibutuhkan untuk mengatur kadar gula darah. Namun, apa sebenarnya yang menjadi penyebab anak bisa terkena diabetes tipe 1?
Menurut Dr. Adithya Karunaratne, seorang ahli endokrinologi anak, faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan diabetes tipe 1 pada anak. “Jika ada riwayat keluarga yang memiliki diabetes tipe 1, maka risiko anak terkena penyakit ini akan lebih tinggi,” ujarnya.
Selain faktor genetik, infeksi virus juga dapat menjadi pemicu diabetes tipe 1 pada anak. Dr. Jane Howard, seorang ilmuwan di Bidang Diabetes dari University of Adelaide, menjelaskan bahwa virus seperti enterovirus dapat merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini dapat memicu timbulnya diabetes tipe 1 pada anak.
Selain itu, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi risiko anak terkena diabetes tipe 1. Pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit ini. “Anak-anak yang terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak serta kurang bergerak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 1,” kata Dr. Adithya.
Selain faktor genetik, infeksi virus, dan faktor lingkungan, faktor imunologis juga dapat berperan dalam perkembangan diabetes tipe 1 pada anak. Dr. Mark Atkinson, seorang ahli imunologi diabetes dari University of Florida, menyebutkan bahwa reaksi autoimun yang terjadi pada tubuh anak dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
Dengan mengetahui berbagai faktor yang dapat menyebabkan anak terkena diabetes tipe 1, para orang tua diharapkan dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka. Konsultasikan dengan dokter anak atau ahli endokrinologi jika ada gejala diabetes tipe 1 pada anak, seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan yang tidak wajar. Kesadaran dan tindakan preventif dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.