Diabetes basah, atau yang dikenal dengan nama medis diabetes melitus tipe 2, merupakan kondisi kesehatan yang semakin meningkat prevalensinya di masyarakat. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati peringkat ke-4 sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia. Salah satu hal yang perlu diwaspadai dari diabetes basah adalah kemungkinan terjadinya komplikasi yang mengancam kesehatan.
Komplikasi diabetes basah dapat beragam, mulai dari gangguan pada mata hingga kerusakan pada organ tubuh lainnya. Dr. Soegondo, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), mengatakan bahwa salah satu komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita diabetes basah adalah gangguan pada mata atau retinopati diabetik. “Retinopati diabetik dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan pada penderita diabetes,” ujar Dr. Soegondo.
Selain retinopati diabetik, komplikasi lain yang perlu diwaspadai adalah gangguan pada ginjal atau nefropati diabetik. Menurut Prof. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACP, Ketua Umum Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PIT Endo), nefropati diabetik dapat menyebabkan gagal ginjal pada penderita diabetes basah. “Penderita diabetes perlu rutin memeriksakan fungsi ginjal mereka agar dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah,” tambah Prof. Ketut.
Tak hanya itu, gangguan pada jantung dan pembuluh darah juga merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes basah. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACP menekankan pentingnya kontrol gula darah dan tekanan darah pada penderita diabetes untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. “Penderita diabetes perlu menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung mereka,” ungkap dr. Ketut.
Dengan tingginya risiko komplikasi yang dihadapi oleh penderita diabetes basah, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan mereka. Edukasi tentang pentingnya kontrol gula darah, pola makan sehat, dan gaya hidup aktif perlu terus ditingkatkan. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.PD-KEMD, “Mencegah komplikasi diabetes merupakan tanggung jawab bersama antara penderita, keluarga, dan tenaga kesehatan.”
Dengan kesadaran dan tindakan preventif yang tepat, diharapkan dapat mengurangi risiko komplikasi diabetes basah yang mengancam kesehatan. Waspadai gejala dan komplikasi diabetes basah, jaga kesehatan Anda dengan baik!