Mengelola stres dan emosi memang sangat penting dalam mengendalikan diabetes melitus. Stres dan emosi yang tidak terkontrol dapat memengaruhi kadar gula darah dan membuat kondisi diabetes menjadi lebih sulit untuk dikendalikan. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk belajar bagaimana mengelola stres dan emosi dengan baik.
Menurut dr. Andri, seorang ahli endokrinologi, “Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan kadar gula darah dan menurunkan sensitivitas insulin, yang dapat memperburuk kondisi diabetes.” Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk belajar teknik-teknik manajemen stres yang efektif, seperti meditasi, olahraga, atau terapi psikologis.
Selain mengelola stres, mengelola emosi juga sangat penting dalam mengendalikan diabetes melitus. Emosi yang tidak terkendali seperti marah, sedih, atau cemas dapat memicu perilaku yang tidak sehat seperti makan berlebihan atau mengonsumsi alkohol, yang dapat memperburuk kondisi diabetes.
Menurut dr. Budi, seorang psikolog klinis, “Penting bagi penderita diabetes untuk belajar mengenali dan mengelola emosi mereka dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara dengan terapis, menjalani terapi perilaku kognitif, atau belajar teknik relaksasi seperti pernapasan dalam.”
Dengan mengelola stres dan emosi dengan baik, penderita diabetes dapat lebih mudah mengendalikan kadar gula darah mereka dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Jadi, jangan remehkan pentingnya mengelola stres dan emosi dalam mengendalikan diabetes melitus.